Melakukan proses audit energi listrik merupakan hal yang cukup penting. Terutama jika berbicara tentang penggunaan energi listrik pada perusahaan atau industri yang cukup besar. Sehingga secara berkala menyerap dan membutuhkan kapasitas energi listrik yang tinggi. Dengan melakukan audit, tentunya langkah melakukan efisiensi dan memastikan efektifitas energi dapat dilakukan lebih baik. Maka dari itu sangat penting memahami bagaimana melaksanakan proses audit energi listrik secara umum. Langkah-langkah ini biasanya dilakukan melalui lima tahapan berikut ini.
Melakukan Pengumpulan Data
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum melakukan proses audit yaitu terlebih dahulu melakukan pengumpulan data yang diperlukan. Sebisa mungkin memperoleh informasi terkait penggunaan energi serta memastikan bahwa seluruh data yang diperlukan telah tersedia sebelum proses audit energi listrik dimulai. Umumnya data ini dapat berupa catatan penggunaan energi listrik hingga data di lapangan dan data sirkuit terkait saluran listrik dalam lokasi yang akan dilaksanakan audit.
Mencocokkan Data Yang Diperoleh
Selanjutnya setelah memperoleh informasi mengenai seluruh data terkait penggunaan energi listrik, maka pihak auditor perlu untuk melakukan pencocokan dengan kondisi aktual di lapangan. Untuk melakukan hal ini maka petugas auditor mendatangi secara langsung lokasi-lokasi yang dapat digunakan untuk membantu pengecekan terhadap data yang telah dicatatkan sebelumnya. Apabila ada data yang tidak tepat maka hal ini akan menjadi temuan dalam proses audit yang dilakukan. Termasuk apabila terdapat kendala yang terjadi dalam proses cross check energi listrik tersebut.
Menghitung Total Kebutuhan Energi
Setelah memeriksa semua data dan melakukan pencocokan data, maka selanjutnya perlu utuk melakukan perhitungan lebih rinci tentang kebutuhan energi dalam sebuah lokasi. Melalui informasi yang didapatkan serta melihat gambaran sirkuit penyaluran energi listrik dan beban yang disalurkan setiap hari, maka dapat dilakukan perhitungan kebutuhan energi di setiap titik pengukuran. Nantinya seluruh titik ini akan dijumlahkan menjadi satu kesatuan. Sehingga pada akhirnya dapat diperoleh finalisasi hasil angka terakhir yang menunjukkan total kebutuhan energi listrik di suatu lokasi.
Melakukan Analisa Konservasi Energi
Selain melakukan perhitungan total kebutuhan energi listrik yang diperlukan dalam sebuah lokasi, maka diperlukan juga untuk melakukan analisa konversi energi. Terlebih dahulu lakukan pembagian kategori energi listrik yang terpakai dari segi biaya, mana yang berbiaya rendah, menengah, hingga tinggi. Kemudian lakukan analisa berdasarkan proses pemasokan listrik pada rangkaian sirkuit listrik serta berbagai macam alat elektronika yang terdapat di lokasi. Dengan demikian maka informasi konservasi energi dapat diperoleh dan analisa dapat dilaksanakan dengan optimal.
Membuat Laporan Terkait
Terakhir setelah melakukan proses audit sesuai tahapan di atas, maka perlu untuk membuat laporan terkait hasil audit. Mulai dari melaporkan tujuan audit, proses pelaksanaan, serta hasil temuan dan analisa yang didapatkan. Sehingga melalui laporan tersebut, maka pihak terkait dapat melakukan tindakan lebih lanjut atau menggunakan laporan ini sebagai dasar untuk optimalisasi penggunaan energi di masa mendatang.
Itulah informasi terkait proses audit energi listrik secara umum di berbagai macam sektor, termasuk industri dan juga perusahaan. Melakukan audit energi listrik ini dapat dilaksanakan secara internal perusahaan namun bisa juga menggunakan jasa audit yang kompeten dan terbiasa. Sehingga dapat memberikan hasil akhir yang memuaskan serta dapat menjadi parameter dalam menentukan keputusan yang membantu efektifitas dan efisiensi penggunaan energi dalam industri dan perusahaan secara khusus.
Rekmendasi Terkait
- Audit Energi Listrik Pada Gedung
- Pengertian Audit Energi
- 4 Manfaat Audit Energi Secara Umum
- Pentingnya Audit Dalam Pengelolaan Energi
- Audit Energy dan Tahapannya
Originally posted 2021-07-17 20:20:29.