Perusahaan tambang batu bara memiliki peran yang sangat penting di Indonesia. Khususnya dalam pengolahan kekayaan batu bara yang ada di Indonesia itu sendiri. Namun, sudahkah Anda tahu apa saja perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia? Jika belum, maka ulasan di bawah ini cocok untuk Anda baca karena akan membahas beberapa jenis perusahaan tersebut.
Ini Dia Perusahaan Tambang Batu Bara Terbesar di Indonesia
Terdapat beberapa perusahaan tambang batu bara terbesar yang ada di Indonesia, yakni sebagai berikut.
- PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Perusahaan tambang batu bara yang besar di Indonesia untuk poin pertama adalah PT Kaltim Prima Coal. Kaltim Prima Coal adalah entitas ventura dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebagai tambang milik Grup Bakrie. BUMI mengakuisisi KPC di tahun 2003. Seiring berjalannya waktu dan usai mengalami rangkaian perubahan kepemilikan saham, kepemilikan BUMI untuk KPC menjadi 51%. Angka tersebut di antaranya terdiri dari 25% oleh perusahaan dan 26% lainnya dari entitas anak PT Sitrade Coal atau Sitrade.
Sedangkan untuk 30% saham KPC merupakan kepemilikan dari Bhira Investments Ltd, dan 19% sisanya oleh Mountain Netherlands.
Sesuai data resmi di website perseroan, KPC mengklaim sebagai satu dari beberapa perusahaan yang mengelola pertambangan jenis open pit terbesar di dunia untuk area konsesi penambangan dengan luas 84.938 hektar. Perusahaan ini memproduksi sekitar 61-61 juta ton penambangan yang berpusat di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan laporan keuangan BUMI, sampai 30 September 2021, perusahaan Kaltim Prima Coal ini memiliki pendapatan kurang lebih USD3,08 miliar dengan laba bersih kurang lebih hingga USD350,1 juta.
- PT Adaro Indonesia (AI)
Perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia selanjutnya adalah PT Adaro Indonesia atau AI. Perusahaan Adaro Indonesia adalah entitas anak dari PT Adaro Energy Tbk atau ADRO dengan kepemilikan saham hingga mencapai 88,47%. Hingga sekarang, AI memiliki jenis izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara atau dikenal juga dengan istilah PKP2B yang akan berakhir kontraknya di tanggal 1 Oktober 2022.
AI juga memiliki operasi pertambangan untuk batu bara AE terbesar di Adaro Group dengan produksi batu bara hingga mencapai 32,70 juta ton sampai September 2021. Hal tersebut sesuai dengan laporan keuangan serta aktivitas kuartal III-2021.
Perusahaan AI memiliki laba kurang lebih sampai USD23,89 juta hingga tanggal 30 September 2021.
- PT Kideco Jaya Agung
Perusahaan berikutnya adalah Kideco Jaya Agung (KJA). Perusahaan satu ini merupakan entitas anak PT Indika Energy Tbk atau yang lebih dikenal sebagai INDY dengan kepemilikan saham mencapai 91%. PT KJA mempunyai jenis izin Perjanjian berupa Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara atau dikenal sebagai PKP2B)\ yang berakhir pada 13 Maret 2023.
PT KJA mengoperasikan hingga enam tambang yang berada di provinsi Kalimantan Timur dengan luas 47.500 ha. Sementara, untuk total produksi batubara PT KJA periode sembilan bulan yang berakhir di tanggal 30 September 2021 yakni mencapai 27,1 juta ton.
Nah, jika Ands bertanya-tanya tentang pendapatan PT KJA di kuartal III-2021, maka jawabannya adalah hingga USD1,48 miliar yang mencakup laba bersih sejumlah USD243,81 juta.
Di samping beberapa perusahaan di atas, terdapat banyak perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia lainnya seperti PT Arutmin Indonesia, PT Berau Coal, dan lainnya.