Salah satu yang membuat eropa dulunya menjajah Indonesia adalah berlimpahnya hasil bumi yang ada di negeri Indonesia. Dari mulai rempah hingga hasil bumi seperti tambang emas . Beragam hasil bumi seperti minyak, nikel, tembaga hingga emas dan lainnya menjadi penghasilan bagi negara. Salah satu yang saat ini akan kita bahas adalah hasil bumi berupa emas.
Beruntungnya negeri ini karena emas ditemukan di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan diantaranya sudah menjadi tambang emas yang terbesar di indonesia dan melibatkan pihak luar. Indonesia sendiri sudah mengantisipasi akan hal tersebut dengan terus mencetak sumber daya manusianya yang menguasai ilmu-ilmu pertambangan. Sehingga nantinya akan meminimalkan penggunaan tenaga dari luar negeri.
Inilah daerah yang menjadi tambang emas di indonesia
-
Wilayah Papua
Pada urutan pertama adalah Papua yang menghasilkan hingga 240 Kg emas dalam sehari saja. Menjadikan Papua sebagai daerah penghasil emas terbanyak di Indonesia dan pemerintah Indonesia menggandeng PT. Freeport Indonesia dalam kegiatan pertambangannya. Kita ketahui Grasberg adalah pertambangan emas di Papua yang dikelola oleh PT. Freeport Indonesia dengan kepemilikan saham pemerintah sebesar 51 persen. Penambangan emas di Papua terletak di dekat puncak jaya, Mimika, Papua. Pertambangan ini sudah ada sejak setengah abad lebih yang lalu dan telah melaksanakan pertambangan secara terbuka disana.
Selain pertambangan emas terbesar di dunia, Papua juga merupakan penghasil tembaga terbesar di dunia dengan kapasitas 400.000 metrik ton yang merupakan tambang terbesar dengan menduduki urutan kedua di dunia. Pertambangan emas yang ada di Papua merupakan tambang bawah tanah yang terbuka. Sejak 1990 hingga 2019 tercatat telah menghasilkan 53 juta Moz emas termasuk 46 Moz hasil emasnya dari pertambangan lubang terbuka.
Pertambangan emas terbuka Grasberg memang telah berakhir pada 2019 demi menjaga dan memelihara akan kestabilan lereng area pertambangan. Namun begitu PT. Freeport Indonesia mengantongi izin atas usaha melakukan pertambangan khusus. Ini artinya pertambangan akan tetap dilakukan pada area underground mine hingga tahun 2041 nanti. Lokasi underground mine tambang milik PT. Freeport ini berada pada 1700 m dibawah permukaan dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 4200 m dpl atau diatas permukaan laut. Pertambangan terbuka Grasberg ini sendiri telah masuk pada fase peralihan menjadi tambang underground mine yang dibangun pada tahun 2015 lalu.
-
Wilayah Sumbawa Nusa tenggara barat
Sumber daya alam berupa emas yang ada di wilayah Sumbawa Nusa tenggara barat, mencapai 2 milyar ton banyaknya. Berlokasi di kecamatan Hu’u dibawah wilayah kabupaten Dompu provinsi Nusa tenggara barat. Izin yang dikantongi berupa izin atas usaha pertambangan atau WIUP dibawah bendera PT. Sumbawa Timur Mining. Izin usaha pertambangan tersebut mempunyai total sumber daya emas sebanyak 1,1 milyar ton dengan kandungan 0,58 nya merupakan emas dan sebagian lainnya yaitu 0,96 persen tembaga. Dari sini dapat dilihat jika potensi sumber daya berupa emas tersebut sebanyak 0,4 g/t emas.
Hal ini dipertegas oleh ucapan pejabat pada Badan Geologi Kementerian ESDM yang membenarkan bahwa terdapat dua miliar ton emas yang berada pada titik endapan emas dimana tipe endapan seperti ini merupakan sumber daya alam berupa emas yang memiliki tingkat potensi yang sangat besar untuk terus digali dimasa yang akan datang. Ini menjadikan potensi sumber daya emas yang bisa didapat hingga 2 milyar ton banyaknya. Hal ini bisa dilakukan jika perencanaan penambangan bawah tanah diterapkan.
Kita ketahui jika hal tersebut selama ini diterapkan pada pertambangan emas di Papua yang dilakukan oleh PT. Freeport Indonesia di wilayah Timika di pertambangan Grasberg. Maka dari itu pertambangan di Sumbawa nantinya akan dikaitkan dengan model pertambangan bawah tanah. Hal ini diperkuat dengan telaah yang dilakukan selama ini berhubungan dengan hidrologi serta panas bumi, juga masalah geoteknik guna memastikan jika penambangan nantinya sesuai yang diharapkan.
Perlu diketahui jika provinsi Nusa tenggara barat ini tidak hanya kaya akan emasnya, namun juga kaya kandungan bumi lainnya seperti timbal, perak, mangan, besi serta pasir besi. Ini menjadikan provinsi Nusa tenggara barat ini memang sarat dengan sumber daya bumi yang menguntungkan sebagai pendapatan negara yang menjanjikan. Hal ini terjadi karena provinsi Nusa tenggara barat secara geografis terletak diantara lempeng Eurasia dan lempeng India.
Selain di wilayah Sumbawa, maka wilayah kepulauan Sekotong Lombok barat serta Lombok timur juga terdapat kandungan emasnya. Saat ini baru pada tahap eksplorasi meski pada sebagian wilayah telah beroperasi seperti PT. Amman Mineral Nusa tenggara yang melakukan kegiatan pertmbangan emas dan tembaga di wilayah Batu hijau. Dari seluruh kegiatan pertambangan emas tersebut Indonesia tercatat telah menghasilkan sebanyak 109 ton emasnya di tahun 2019. Ditambah pula jika pada tahun 2021 lalu Indonesia juga tercatat telah menghasilkan emas sebanyak 117,5 ton.
Maka dari itu tak heran jika pertambangan emas yang ada di Batu hijau merupakan penghasil emas yang terbesar urutan kedua di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan dihasilkan emas mentah sebesar 2,77 juta ons banyaknya.
-
Wilayah Martabe
Satu lagi daerah tambang emas di indonesia adalah martabe di wilayah Sumatera utara. Pertambangan ini telah dimulai sejak tahun 2018 dan telah mendapatkan banyak emas yang kian meningkat hasilnya. Tak ayal jika pertambangan emas di Martabe terbukti selama ini telah menjadi penopang akan pemasukan daerah atau provinsi Sumatera Utara dan dan menjadi bagian dari kontribusinya bagi pembangunan wilayah Sumatera utara.
Terletak di wilayah Tapanuli Selatan, pertambangan emas wilayah Martabe merupakan andalan daerah dalam membuka lapangan pekerjaan baik bagi tenaga kerja didalam Martabe maupun dari luar wilayah Martabe. Selain itu kontribusi yang diberikan oleh pertambangan di Martabe ini juga dengan melakukan operasi katarak bagi masyarakat umum, kontribusi di bidang pendidikan, pelatihan kompetensi wartawan serta program kesehatan lainnya.
Pertambangan Martabe yang terletak di kecamatan Batang Toru kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara ini secara nyata juga sudah berkontribusi dalam meningkatkan pembangunan dalam berbagai sektor. Hal ini tidak hanya wilayah terdekat dengan pertambangan namun juga wilayah sekitar area pertambangan Martabe.
Tambang emas Martabe memulai konstruksinya di tahun 2008 dan memulai produksinya di tahun 2012. Izin pertambangan emas ini akan berlangsung hingga di tahun 2033. Deposit pada tambang emas Martabe ini masuk dalam jenis deposit epitermal sulfidasi yang tinggi yang terdiri atas mineralisasi dengan skala besar. Tercatat pada bulan Desember 2018 bahwa sumber daya emas yang sudah didapat mencapai 8,1 juta ons dan juga terdapat 69 juta ons perak. Sementara terdapat cadangan bijihnya yaitu 4,5 juta ons emas serta 34 juta ons berupa perak. Hal ini sama dengan melakukan operasi penambangan selama 16 tahun.
Itulah beberapa daerah tambang emas di indonesia. Sekian pembahasan kita kali ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.