Vaksin Sinopharm tiba di Indonesia dengan jumlah 1 juta dosis pada hari Jumat tepatnya tanggal 11 Juni 2021 siang. Berdasarkan keterangan resmi dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau KPCPEN diketahui bahwa Sinopharm datang dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia. Vaksin yang tiba di Indonesia tersebut dikemas tepatnya dalam 26 isolation box. Kemasan box memiliki ukuran 110 cm X 100 cm X 157 cm dan estimasi berat kargo mencapai 10.244 kg. Berikut beberapa fakta selanjutnya dari vaksin Sinopharm.
Terbuat dari partikel virus nonaktif
Vaksin Covid-19 buatan Sinopharm merupakan jenis vaksin inactivated vaccine dan biasa disebut SARS-CoV-2 Vaccine. Vaksin ini dibuat dengan menggunakan partikel virus yang telah dimatikan. Tujuannya adalah untuk mengekspos sistem kekebalan terhadap virus tentunya tanpa mengambi resiko munculnya penyakit serius. Vaksin ini juga merupakan jenis vaksin pertama yang dilengkapi dengan adanya pemantau suhu tepatnya pada botol vaksin. Ada pula stiker kecil pada botol vaksin yang akan berubah warna jika terkena panas.
Disetujui oleh WHO
Vaksin Covid-19 Sinopharm telah disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Bahkan vaksin ini dinyatakan bersifat aman dan efektif untuk digunakan atau diberikan pada masyarakat. Pada dasarnya keputusan untuk menyetjui vaksin jenis ini diambil oleh kelompok penasihat teknis WHO. Kelompok inilah yang melakukan peninjauan data klinis. Jenis vaksin ini oleh WHO direkomendasikan untuk diberikan pada orang dewasa dengan usia 18 tahun ke atas. Vaksin diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu penyuntikan antara tiga hingga empat minggu saja.
Efektivitas mencapai 79%
Menurut tinjauan dari penasihat teknis WHO diperkirakan bahwa tingkat kemanjuran atau efektivitas vaksin untuk penyakit simptomatik dan rawat inap adalah sebesar 79%. Tingkat efektivitas ini dapat bekerja pada seluruh kelompok usia. Sedangkan tingkat efektivitas pada kelompok lansia atau warga berusia lebih dari 60 tahun masih beum dapat diperkirakan. Sebab pada saat uji klinis hanya sedikit peserta lansia yang mengikutinya.
Disetujui oleh BPOM dan MUI
Selain disetujui oleh WHO rupanya vaksin ini juga disetujui oleh BPOM dan MUI. BPOM menyatakan bahwa vaksin berjenis Sinopharm ini aman dan telah memiliki izin penggunaan darurat. Selain itu vaksin ini juga telah mendapatkan sertifikat halal tentunya dari MUI atau Majelis Ulama Indonesia. Penny K. Lukito selaku Kepala BPOM menyatakan bahwa KIPI atau kejadian ikutan pasca imuniasi dari penggunaan vaksin ini cenderung bersifat ringan. Misalnya saja seperti bengkak dan kemerahan serta sakit kepala dan diare. Ada pula yang mengalami nyeri otot serta batuk.
Telah ditetapkan harga resmi vaksin
Vaksin ini akan digunakan oleh pemerintah untuk vaksinasi gotong royong. Mengenai harga resminya yaitu sebesar 321.660 rupiah per dosis. Sedangkan tarif maksimal pelayanan vaksinasi adalah sebesar 117.910 per dosis. Harga yang telah ditetapkan ini merupakan harga tertinggi vaksin per dosis yang dibeli oleh badan hukum atau badan usaha. Harga ini sudah termasuk pula keuntungan sebesar 20 persen dan biaya distribusi.
Vaksin Sinopharm tiba di Indonesia hingga menambah persediaan di negara ini mencapai 2 juta dosis. Tentunya keberadaan vaksin ini diharapakan agar dapat berfungsi semaksimal mungkin. Maka nantinya masyarakat Indonesia diharapkan segera terbebas dari ancaman Covid-19 dengan adanya bantuan vaksin Sinopharm yang telah tiba di tanah air. Setidaknya vaksin ini mampu meredam gejala berat menjadi lebih ringan dan menghindari resiko kematian.
Originally posted 2021-06-20 09:32:12.